”Enough is not enough when we can get more.” Mungkin anda pernah mendengar ungkapan itu. Cukup itu tidaklah cukup, jika kita bisa memperoleh lebih banyak lagi. Dalam konteks tidak cepat berpuas diri, kalimat itu sungguh sangat memotivasi. Karenanya, ketika kita berhasil meraih pencapaian hingga tahap tertentu, maka kita terus memacu diri. Namun, dalam konteks pengendalian hawa nafsu, kita perlu menggunakan sudut pandang yang berbeda sama sekali. Sebab, hawa nafsu yang tidak mengenal batas membentuk kita menjadi pribadi serakah (greedy), sehingga ’mengambil lebih banyak lagi’ menjadi dogma yang mesti kita patuhi. Sampai-sampai, kita tidak bisa membedakan antara semangat untuk terus mengeksplorasi kapasitas diri dengan keserakahan.
Dipenghujung musim hujan, para nyamuk menggeliat bangun. Sehingga, pada masa-masa awal musim kemarau seperti saat ini dirumah saya sudah mulai beterbangan mahluk haus darah itu. Jika sudah begitu, ketenangan malam-malam kami menjadi terusik. Kami sering dibuat tidak berdaya untuk menangkis serangan-serangan udara layaknya pesawat tempur canggih yang menggempur pemukiman penduduk yang tak berdaya. Hebatnya lagi, nyamuk jaman sekarang sudah semakin canggih melakukan manuver sehingga jangan harap bisa menepuknya ketika dia terbang. Bahkan, ketika dia menggigitpun tingkat kewaspadaannya tetap tinggi. Jadi, saat kita menepuk, dia cepat-cepat terbang lagi. Nyamuk lolos, malah paha kita yang terasa pedas karena terkena pukulan sendiri.
Tapi, tentu Anda tahu bahwa ada ’saat dimana kita bisa menangkap’ nyamuk dengan amat sangat mudah. Yaitu, ketika nyamuk sedang kekenyangan. Ketika kenyang, nyamuk tidak bisa terbang. Boro-boro terbang, untuk sekedar bergerak saja sudah sulit. Sehingga, kita bisa menepuknya dengan teramat gampang.
Setiap kali saya mendapati nyamuk kekenyangan seperti itu saya selalu memiliki dua perasaan yang bercampur baur. Pertama, perasaan puas, karena anda tahulah apa yang saya lakukan kepada nyamuk yang telah menyakiti anak-anak saya yang tengah tertidur pulas itu. Kedua perasaan miris. Miris? Iya. Karena saya melihat sifat nyamuk itu didalam diri saya. Setelah saya memikirkan dalam-dalam, ternyata bukan hanya nyamuk yang memiliki sifat serakah, tetapi juga manusia. Bahkan, mungkin manusia lebih serakah dari nyamuk. Nyamuk memang serakah. Tetapi, yang dia ambil hanya sebatas memenuhi isi perutnya. Tetapi, keberhasilan manusia untuk memenuhi seluruh rongga perutnya tidak akan pernah berhasil menghentikan hasratnya untuk ’mengambil lebih banyak’ lagi. Sebab, selain memiliki rongga perut untuk menyimpan, manusia juga memiliki bank, surat berharga, emas batangan, dan berbagai macam bentuk penyimpanan lainnya. Karena kapasitas tempat penyimpanan itu nyaris tidak terbatas, maka cocoklah dengan sifat rakus manusia yang tidak kenal batas ini.
Seandainya nyamuk itu tidak mengumbar nafsu serakahnya, misalnya dengan menghisap darah secukupnya saja, mungkin dia akan tetap bisa menyelamatkan diri. Tetapi, keserakahan telah menjadikan dirinya terlampau bernafsu untuk mengambil sebanyak-banyaknya sehingga perutnya kepenuhan. Dan karenanya dia menjadi tidak berdaya. Kita sudah melihat begitu banyak bukti bahwa manusia-manusia yang serakah seringkali pada akhirnya harus berhadapan dengan hukum, dan bermuara dibalik jeruji penjara. Jika pun mereka bisa meloloskan diri, mereka harus berpura-pura menjadi manusia terhormat, padahal namanya terpampang dalam DPO alias daftar pencarian orang dengan titel buronan.
Sungguh beruntung bagi sang nyamuk. Sebab, dia hanya berurusan dengan dunia. Sedangkan manusia? Selain dunia, kita memiliki urusan dengan akhirat. Jika nyamuk serakah mati, maka mati pulalah semua ’dosa’ yang pernah diperbuatnya. Namun, jika manusia mati, maka abadilah ’semua amal perbuatannya’. Jika amal itu baik, maka kebaikan itu akan menjadi bekal kehidupan sesudah kematiannya. Namun, jika amal perbuatannya itu berupa keburukan; akan tetap menjadi beban bagi kehidupan keduanya kelak. Padahal, hidup kelak beda dengan hidup kini. Kini, uang bisa menjadi hakim pengganti hukum. Namun nanti, uang tidak bernilai lagi.
Tiba-tiba saja saya merasa beruntung karena ’tidak memiliki kesempatan’ untuk melampiaskan semua bentuk keserakahan itu. Saya bersyukur karenanya. Sebab, seandainya saja saya mendapatkan kesempatan itu; mungkin saya tidak akan mampu mengendalikan nafsu serakah ini. Tetapi, saya juga merasa miris lagi. Karena, meski tidak seserakah itu; saya masih memiliki bibit keserakahan dihati ini. Sehingga, kadang-kadang saya begitu egoisnya sampai berani mengabaikan kepentingan orang lain.
Hari ini, saya belajar sesuatu dari sang nyamuk. Bahwa jikapun kita harus mengambil, maka kita hanya berhak mengambil sesuai dengan hak kita. Yaitu sejumlah kadar kepantasan tertentu. Jika kita mengambil melebihi tingkat kepantasan itu, maka kita telah berubah menjadi mahluk yang lebih rendah dari sang nyamuk. Sebab, keserakahan nyamuk dibatasi oleh ukuran perutnya. Sedangkan keserakahan kita, hanya dibatasi oleh kematian. Sifat serakah kita tidak mati sebelum kita sendiri yang mati. Sementara dalam serakahnya itu, sang nyamuk mati dalam seluruh kebaikan hidup. Sebab, ketika dia mati, dia datang menghadap Tuhan. Lalu dia katakan; ”Tuhan, saya sudah menunaikan tugas yang Engkau perintahkan.” Maka malaikat yang mendampinginya berkata;”Tuhanku, sesungguhnya kami menyaksikan hambamu ini menunaikan tugasnya seperti yang Engkau perintahkan. ...”
Lalu batin saya bertanya kepada sang malaikat. ”Wahai Malaikat suci, apakah sesungguhnya tugas yang Tuhan berikan kepada sang nyamuk itu?” Balas malaikat:”Tuhan menugaskan nyamuk untuk memberikan pelajaran kepada umat manusia, agar mereka menghindari sifat serakah dan berlebih-lebihan. ....” Lalu pagi itu, saya terbangun dengan beberapa ekor nyamuk yang gemuk. Saya kesal karena dia telah mengambil darah dari tubuh ini. Namun, saya juga kagum kepadanya. Karena demi menjalankan perintah Tuhan, dia rela untuk mengorbankan dirinya. Sehingga para manusia, bisa menarik pelajaran penting darinya....
AUGMENTED PRODUCT
Kalau Anda bepergian ke satu daerah mempergunakan pesawat terbang, pastilah
sang pramugari akan menjelaskan waktu tempuh penerbangan ke daerah yang Anda
tuju. Pramugari yang baik biasanya akan menyampaikan waktu tempuh yang
sedikit lebih lama dibandingkan waktu sebenarnya. Biasanya pula, total waktu
tempuh adalah pada saat pesawat benar-benar menghentikan pesawatnya di
landasan.
Dengan menyampaikan waktu tempuh yang lebih lama, pramugari tersebut
sebenarnya ingin mengatur ekspektasi dari para penumpang. Kalau Anda
diinformasikan bahwa waktu tempuh adalah dua jam, sementara dalam waktu satu
jam lima puluh menit sudah sampai, Anda pastilah merasa puas. Tapi bayangkan
jika Anda ternyata baru sampai setelah dua setengah jam, sudah pasti Anda
merasa tidak puas.
Marketer yang baik akan selalu memperhatikan ekspektasi (harapan) pelanggan.
Ketika handphone baru muncul, konsumen cukup puas dengan adanya fitur SMS.
Adanya SMS menggantikan produk pager sehingga konsumen tidak perlu membeli
dua produk: handphone dan pager. Namun pada saat sekarang, konsumen sudah
mengharapkan fitur lain yang seharusnya menjadi standar seperti true tone,
pemutar musik, pen-download gambar dan lain-lain. Artinya, marketer harus
menambah fitur-fitur yang diharapkan oleh pelanggan.
Sebenarnya dalam dunia pemasaran ada tingkatan yang lebih tinggi dari
sekadar expected product yakni augmented product. Setiap produk yang telah
memasuki tahap augmented product cenderung sudah melebihi apa yang
diharapkan. Pada fase ini setiap produk diibaratkan sudah ditambahkan
"bumbu-bumbu" atau "toping-toping" yang diluar harapan pelanggan. Setiap
orang yang datang ke hotel mengharapkan di setiap kamar ada televisi, shower
air panas dan bath tube. Namun ada tambahan-tambahan lain yang tidak
diharapkan namun menyenangkan buat konsumen. Misalnya saja, tersedia video
game di kamar atau layanan mini bar di kamar Anda ternyata gratis.
Tentu saja, augmented product lama kelamaan akan menjadi expected product.
Dahulu tambahan fitur kamera masih menjadi optional, tapi kini sudah menjadi
kewajiban di beberapa tipe handphone. Oleh karena itu, tantangan marketer
adalah bagaimana menciptakan augmented product yang terus-menerus. Artinya
kita harus terus menggali value-value baru apa menarik buat konsumen.
Harapan pelanggan memang harus dicari terlebih dahulu. Kalau produk Anda
ternyata tidak bisa memenuhi harapan konsumen, jangan harap produk Anda akan
diterima oleh konsumen. Kalau produk Anda sudah memenuhi harapan konsumen,
itu berarti produk Anda sudah diterima oleh konsumen. Tantangannya cuma,
berapa harga yang pantas untuk dibeli. Namun kalau produk Anda sudah
melebihi harapan pelanggan, itu artinya konsumen sudah rela membayar lebih
untuk produk Anda.
Jadi pertanyaannya, apakah Anda ingin bersaing dengan tingkatan harapan yang
standar diinginkan oleh konsumen atau melebihi harapan? Kalau Anda menempuh
opsi pertama, itu artinya Anda harus siap memasuki pertarungan harga. Tapi
kalau Anda memilih opsi kedua, itu artinya Anda bisa menjual produk dengan
harga yang di atas harga rata-rata.
Tantangannya tentu saja, mencari apa yang belum diharapkan pelanggan saat
ini. Mencari tahu harapan pelanggan relatif lebih mudah. Namun mencari apa
yang melebihi harapan pelanggan seringkali tidak mudah. Konsumen harus
memiliki daya imajinasi yang kuat untuk menggambarkan apa yang melebihi
harapannya. Kalau disurvei apa yang menjadi harapan konsumen terhadap sebuah
jam, semuanya akan menjawab hal-hal yang memang sudah ada sekarang seperti
tahan air, ada navigasi, tahan lama, dan lain-lain. Namun mungkin tidak ada
konsumen yang mengharapkan jamnya dilengkapi dengan alat komunikasi
handphone. Siapa konsumen yang punya daya imajinasi ke sana? Mungkin para
pembaca dan penonton film Star Trek atau Star Wars yang punya pikiran
kesana.
Tantangan kedua adalah besarnya biaya untuk menciptakan augmented product.
Setiap tambahan value pasti akan menciptakan cost baru. Semakin banyak value
yang di-deliver, semakin banyak cost yang harus dikeluarkan. Tentunya hal
ini akan berpengaruh terhadap harga jual. Keberanian Anda akan dilihat dari
besarnya harga yang berani Anda tetapkan.
Tantangan lain adalah peniruan dari para pesaing. Cape-cape Anda membuat
produk yang bersifat augmented, dalam waktu singkat apa yang Anda lakukan
sudah ditiru oleh pesaing. Bahkan mereka mungkin membuat produk yang sudah
lebih baik dari Anda. Marketer zaman sekarang memang hidup di era para
follower. Mereka dengan cepat mengadopsi apa yang sudah dilakukan orang lain
dan hal ini bisa merugikan Anda.
Makanya, apapun produk Anda, biasakan diri Anda untuk melakukan observasi
(pengamatan). Observasi membantu Anda untuk terus menggali apa yang
kira-kira melebihi ekspektasi pelanggan pada masa sekarang. Jalan-jalan ke
pasar, kalau perlu jalan-jalan ke luar negeri, mengamati pesaing,
memperhatikan perilaku konsumen ketika mengkonsumsi produk Anda, adalah
beberapa contoh observasi. Semuanya ini bisa memberikan inspirasi baru bagi
Anda.
Kedua, biasakan untuk membuat value innovation, yakni berinovasi dalam hal
value yang ditawarkan. Jika Ada belum bisa melakukan inovasi dalam hal
produk, berinovasi dululah dalam hal value. Tentu saja, value added yang
Anda tawarkan harus lebih baik dan berbeda dengan kompetitor.
--
1. Road map inovasi produk mungkin bisa saja dibuat tapi harus
fleksibel, karena kebutuhan berinovasi bisa tergantung macam2 faktor
yang justru kebanyakan mungkin tidak bisa diprediksi.
2. Faktor pendorong inovasi bisa macam2, eksternal (semisal teknologi,
faktor ekonomi dsb > istilahnya dlm blue ocean mencermati waktu) dan
internal. sepertinya ada juga perusahaan yang punya bagian khusus
inovasi. idealnya sih seluruh komponen perusahaan punya pikiran maju
dan mendukung inovasi kalau diperlukan. tapi di indo mungkin
kebanyakan perusahaan akan berinovasi kalau kepepet aja ya
3. 'reverse life cycle' dari contoh di bawah seperti salah satu bagian
dari langkah2 blue ocean juga. dlm blue ocean ada yg namanya kanvas
strategi di mana kita membandingkan kurva nilai produk kita dengan
kompetitor. nah dlm contoh di bwh yg dibandingkan adalah harganya.
menurut saya outcome nya sama/mirip cuma mungkin jalan/pikiran untuk
mencapainya yg agak beda
4. menurut pengertian saya, inti blue ocean bukan berarti selalu
menghasilkan produk yg perfect dr segi content tapi justru
mengurangi/menambah fitur produk untuk kemudian punya nilai tambah yg
sangat kuat sehingga seolah2 kompetitor menjadi tidak relevan karena
mereka jadi berkompetisi di bidang yg berbeda. jadi it's a matter of
finding what is good for the market's need bukan what is perfect
content-wise
jadi terlepas dari contoh di bawah tentang harga, menurut saya
kemungkinan inovasi untuk batu bata tetap ada, misalnya (berandai2
saja) bata itu diberi warna warni atau warna gradasi dan dijual
sebagai trend baru perumahan di sini, atau suatu hari nanti ditemukan
bahan baru yg lebih baik digunakan/cocok untuk pasar di indonesia
daripada batu bata... (sehingga kompetisi dengan batu bata menjadi
kurang relevan)
sbg tambahan inovasi bukan hanya dari segi fitur produk saja,
melainkan juga cara kita menjualnya. misalnya dibundel, harga khusus,
untuk event tertentu (di buku blue ocean ada contoh perusahaan di
meksiko yg menjual bahan bangunan dlm rangka acara kebudayaan di sana
dan sukses), kepada target market yg berbeda, dengan
message/positioning yg berbeda atau untuk penggunaan yg berbeda
mungkin? dll...
--
Pengumuman pengangkatan seseorang dari level salesman menjadi seorang Sales Supervisor adalah lagu yang paling indah terdengar di telinga supervisor yang sedang dipromosikan. Siapapun tak menyangkalnya. Setelah itu perkembangan selanjutnya tergantung dari orang yang menerima promosi tersebut. Akan bertindak wajar, memerintah dengan penuh antusias dan bijaksana, over acting, ngebosi dan mungkin berbagai perangai aselinya yang negatif mulai keluar. Hal ini tergantung dari sifat dasar orang tersebut.
Atasan tentunya telah berusaha memilih orang yang terbaik (asal bukan yang terbaik dari yang buruk-buruk) dari yang ada di dalam sehingga tidak perlu mengambil dari persediaan yang ada di luar perusahaan. Semuanya telah mafhum hal ini, dengan tujuan memotivasi yang lain dan membentuk sales team yang solid.
Sales supervisor yang baru, bekerja melaksanakan tugasnya sesuai dengan pengarahan dari atasannya. Membuat ini dan itu dalam administrasi dan mengkoordinir anak buahnya seperti yang pernah ia rasakan dan lihat sewaktu menjadi anak buah.
Hal ini telah terjadi secara wajar hampir disemua perusahaan, baik perusahaan farmasi maupun consumer goods. Mereka yang baru saja dipromosikan tidak dibekali dengan ilmu dan pengetahuan yang seharusnya menjadi hak mereka agar bisa tumbuh dan berkembang di tingkat manajemen lini terdepan ini. Mereka sebenarnya manajer level terbawah yang langsung menangani manusia sehingga memerlukan pengetahuan dan keterampilan di bidangnya. Sayangnya banyak atasan-atasannya yang juga tidak mendapat pelatihan dari atasannya sewaktu mereka di posisi yang sama. Sehingga secara otomatis mereka juga tidak pernah dan tidak akan memberikan pengetahuan serta pelatihan kepada sales supervisor yang baru diangkat.
Beruntung sekali sekarang telah terbit buku mengenai supervisory management yang berjudul "Rahasia Sukses Sales Supervisor Andal" diterbitkan di minggu pertama Juli 2009 oleh Elex Media Komputindo - Kelompok Gramedia. Buku yang ditulis praktisi manajerial berpengalaman >24 tahun (di bagian sales dan marketing) ini sangat sesuai untuk para sales supervisor yang baru maupun yang lama. Bahkan sangat dianjurkan dibaca para Manajer dibagian penjualan, agar dapat membina para supervisornya dengan lebih baik lagi. Tak kalah penting bagi para entrepreneur dan manajer dibagian marketing, agar dapat menyelami tugas rekan-rekan sales supervisor sehingga dapat membantu bila diperlukan. Kekompakan antara bagian sales dan marketing akan membuahkan hasil tercapainya sasaran perusahaan, baik di angka penjualan dan keuntungan serta sasaran non materiil, seperti sales team yang semakin solid.
Semoga buku baru "Rahasia Sukses Sales Supervisor Andal" tersebut dapat membantu menyumbangkan setetes pengetahuan praktis dalam meningkatkan karir teman-teman di lapangan.
El Entrenador 2009/10
Hanya Lima Pos Baru
Tepat 29 Agustus mendatang, Primera Division La Liga akan mulai bergulir. Sebanyak 20 el entrenador pilihan bakal mengadu strategi untuk mengantarkan tim besutan ke tempat terhormat, tentu dengan tingkatan target yang berbeda.
Para pelatih hijau, apalagi berlabel debutan di level sepak bola terwahid Ranah Matador, pastinya sadar kapasitas. Mustahil mereka mematok target juara berbekal skuad minor serta dukungan finansial minim. Sebaliknya mereka yang ditopang dana melimpah tentu menyadari bahwa pemecatan dini bisa menjadi kompensasi jika laju klub tak sesuai bidikan.
Sebelum menyelami lebih dalam rencana kerja mereka, ada baiknya kita melihat pemetaan para pelatih sesuai status serta durasi masa kerja. Sebagai awal, pada musim 2009/10 ini 15 entrenador memastikan bertahan di kursinya setelah berakhirnya La Liga 08/09.
Artinya hanya ada lima pelatih yang benar-benar menduduki pos baru. Mereka adalah Manuel Pelegrini di Real Madrid, Jose Angel Ziganda di Xerez, Juan Ramon Lopez Muniz di Malaga, Ernesto Valverde di Villarreal, dan Juan Carlos Mandia di Racing Santander.
Empat nama pertama bukan sepenuhnya muka baru karena sebelumnya sudah pernah menu-kangi klub Primera Division. Pellegrini adalah eks Villarreal, Ziganda sempat mengadu nasib di Osasuna, Ramon Muniz melatih Racing, dan Valverde telah mengarsiteki Athletic Bilbao.
Praktis cuma Juan Carlos Mandia yang murni menyandang predikat debutan di divisi elite. Meski menyabet juara La Liga dan Piala UEFA, mantan bek andalan Madrid di era 80-an ini hanya memimpin klub Segunda A dan Segunda B. Di antaranya adalah Logrones, Hercules, dan Madrid B.
Jika dibandingkan dengan musim-musim terdahulu, kemun-culan lima pelatih baru tergolong sedikit. Lazimnya ada delapan pelatih dengan klub baru. Dua musim lalu, bahkan terjadi permutasi sebanyak 13 pos. Fenomena minim ini tentu tak lepas dari maraknya pergantian entrenador di tengah jalan pada musim lalu.
Kondisi ini berlaku bagi Jose Antonio Camacho di Osasuna, Hugo Sanchez di Almeria, Michel di Getafe, Abel Resino di Atletico Madrid, dan Mauricio Pochettino di Espanyol. Masa kerja kelimanya diperpanjang setelah sukses mencapai target klub saat menggantikan pelatih lama.
Untuk kategori tim promosi, hanya dua klub yang tetap memilih pelatih lama: Marcelino Garcia Toral di kubu Real Zaragoza dan Josep Lluis Oltra bagi Tenerife. Sementara itu, Esteban Vigo harus merelakan tempatnya di Xerez diambil oleh Ziganda.
Selain menghasilkan debutan, La Liga juga memiliki sosok senior. Misalnya Gregorio Manzano, yang telah lima musim membesut Real Mallorca, terlama di antara seluruh manajer. Juga Jose Luis Mendilibar, yang terpaut setahun lebih pendek berkat jasanya di Real Valladolid.
Joaquin Caparros, Miguel Angel Lotina, dan Manolo Preciado sama-sama memasuki tahun ketiga di Bilbao, Deportivo la Coruna, dan Sporting Gijon. Pep Guardiola dan Manolo Jimenez baru akan menginjak musim penuh kedua mereka di Barcelona serta Sevilla. (Sapto Haryo Rajasa)
--
Maxwell ke Barcelona
Dua Kabar Kontras
Sepasang berita mengejutkan datang hampir berbarengan pada Rabu (15/7) malam waktu Spanyol. Yang pertama muncul di halaman muka surat kabar El Periodico de Catalunya. Intinya tentang kesepakatan penjualan Mini Estadi antara Wali Kota Barcelona, Jordi Hereu, dengan el presidente El Barca, Joan Laporta.
Maxwell, mendadak ke Camp Nou. (Foto: Inter.it)
Bagi yang tak terlalu menyelami kiprah Blaugrana mungkin tak terlalu peduli. Tapi bagi Barcelonistas sejati, nama Mini Estadi punya makna sangat dalam. Stadion berkapasitas 15.276 yang terletak beberapa meter dari Estadio Camp Nou itu merupakan saksi bisu perjalanan sukses para punggawa yang pernah mengharumkan The Catalans.
Sebutlah Guillermo Amor, Albert Ferrer, Josep Guardiola, Sergi Barjuan, Victor Valdes, Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Lionel Messi, hingga Bojan Krkic, sama-sama pernah menjadi pengguna reguler Mini Estadi. Selain saat menjadi rumah bagi Barcelona B, juga ketika Azulgrana menja-lani sesi latihan resmi di sana.
Letak strategis Mini Estadi dianggap bisa mendongkrak populasi masyarakat di daerah Les Corts. Makanya begitu rancangan ini disetujui oleh dewan kota Barcelona, PSC dan ICV-EUiA, dua kontraktor yang ditunjuk guna mengubah fungsi Mini Estadi, bakal menyulapnya menjadi bangunan rumah susun, hotel, taman bermain, sekolah perawat, sekolah menengah, dan pusat kesehatan.
Meski sarat sejarah, Laporta mungkin tak terlalu terbebani lantaran Barca sendiri sudah membangun pusat latihan di Ciutat Esportiva Joan Gamper. Tim Barca B pun tak lagi berlaga di Segunda A, melainkan di Segunda B Grup III. Jadi, tak butuh stadion berkapasitas tinggi.
Kabar mengejukan kedua muncul dari Italia. Tanpa prolog, tiba-tiba nama Maxwell Andrade ada di dalam daftar altas alias pemain masuk Barca. Situs resmi Barca kemudian menjelaskan secara detail perihal jabat tangan tahap I dengan bek kiri Internazionale itu.
Jika tak ada aral melintang, bek Brasil yang diplot guna mengisi bekas pos Sylvinho itu bakal diboyong dengan harga 4,5 juta euro plus opsi 500 ribu euro tergantung adaptasi Maxwell di Camp Nou. (shr)
--
Lionel Messi
Menapak Tangga Terbaik
Bintang Lionel Messi terus bersinar. Pemuda berjulukan Si Kutu yang pada masa kecilnya sempat menderita penyakit kekurangan hormon tersebut terpilih sebagai Olah Ragawan Latin Terbaik 2009 versi ESPN Sport berkat penampilan luar biasa yang diperlihatkan sepanjang tahun ini.
Lionel Messi, kembali mendapat penghargaan yang semakin menegaskan kehebatannya. (Foto: Getty Images)
Penghargaan tersebut tak terlalu mengherankan bila menyimak kiprah Messi bersama Barcelona musim ini. Pemilik nama lengkap Lionel Andres Messi itu merupakan salah satu sosok sentral yang membawa Barca berhasil meraih gelar treble di ajang La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champion.
"Ini fantastis karena semua penghargaan memang sangat penting dan spesial. Saya harap gelar ini bisa memacu untuk mempertahankan apa yang telah kami raih musim lalu," kata Messi seperti dilansir Marca.
Talenta Messi memang sudah tercium sejak tiba di La Masia pada 2000. Pelatih Barcelona U-14 saat itu, Xavi Llorens, mengingat Messi sebagai bocah pemalu dengan kemampuan olah bola luar biasa.
Bersama klub Catalan tersebut, talenta Messi terasah dengan sangat baik. Berbagai gelar, baik bersama Blaugrana maupun titel individu, berhasil digaet pemain kelahiran Rosario, Argentina, itu. Tiga gelar La Liga, dua trofi Liga Champion, sekali jawara Piala Dunia U-20 bersama timnas Argentina, dua kali terpilih sebagai pemain terbaik Negeri Tango, serta tiga titel Pemain Muda Terbaik Dunia adalah sebagian penghargaan yang disematkan kepadanya.
Raihan Messi pada dua tahun terakhir juga tak kalah mengesankan. Pesepak bola yang musim lalu mencetak 38 gol bagi Los Cules itu selalu terpilih menjadi kandidat Pemain Terbaik Dunia versi FIFA.
Sayangnya dalam dua kesempatan tersebut Messi hanya menjadi runner-up. Pada 2007 ia kalah dari bintang Brasil, Kaka, sedangkan tahun lalu Messi harus puas berada di bawah Cristiano Ronaldo.
Di sisi lain, penghargaan ini bisa jadi kian menguatkan pertanda bahwa untuk tahun 2009 Messi layak menjadi nomor satu di dunia. Syaratnya adalah Messi harus bisa mempertahankan performa terbaik bersama Blaugrana maupun di timnas.
"Messi adalah pemain terbaik di dunia. Kaka dan Ronaldo memang hebat, tapi apa yang bisa dilakukan Messi di lapangan tidak bisa dibandingkan dengan apa pun," tandas Llorens. (Andrew Sihombing)